Rabu, 22 April 2015

Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi

Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus Jokowi

Mau Untung Besar dari Sengon, Ini Rumus JokowiGubernur DKI Jakarta Jokowi. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memaparkan hasil hitungan sederhananya tentang keuntungan menanam kayu sengon. Dia menjelaskan perhitungannya itu ketika menjadi pembicara dalam Seminar Dialog Tokoh "Hutan untuk Kemakmuran rakyat" di Balairung Gedung Pusat UGM pada Sabtu, 26 Oktober 2013. "Semalam saya coba hitung-hitung, saya kaget untungnya ternyata besar," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan seharusnya semua kepala pemerintahan daerah diperintah agar mendorong warganya ramai-ramai memanfaatkan lahan kosong dengan menanam pohon sengon atau jati. Penanamannya secara massal di banyak lahan tidak produktif bisa menghasilkan pemasukan lebih dari cukup bagi warga.

"Saya yakin kalau semua bupati dan wali kota serius meminta warganya menanam sengon atau jati secara massal, banyak warga sejahtera dan hutan Indonesia tidak akan terus diganggu oleh kepentingan industri," ujar alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 itu.

Dia menambahkan hasil program tanam sengon dan jati secara massal juga bisa menghasilkan keuntungan semakin besar bagi masyarakat apabila dibarengi dengan mentransfer metode penanaman terbaik yang sudah banyak diteliti oleh akademisi. Jokowi mengatakan selama ini serapan pasar terhadap kayu sengon terus membesar, persedian bibit juga ada, sementara pasokan bahan kayu kurang. "Lalu, menunggu apalagi. Alumni fakultas kehutanan pasti tidak risau setelah lulus kalau mau praktikkan ini," kata pengusaha mebel yang terjun ke dunia politik sejak delapan tahun lalu ini.

Perhitungan Jokowi menarik. Dia menyimpulkan dalam jangka waktu lima tahun, penanaman pohon Sengon di lahan seluas satu hektar bisa menghasilkan keuntungan Rp867 juta. "Artinya satu tahun, ada untung Rp173 juta atau per bulan Rp14 juta," kata Jokowi.

Dia menjelaskan keuntungan tadi, dihitung dengan asumsi lahan milik warga sendiri. "Kalau tidak punya lahan sewa saja. Untungnya masih besar," Jokowi.

Menurut dia dalam satu hektar lahan idealnya ditanami 2500 pohon sengon atau artinya satu tanaman memerlukan areal penanaman seluas 2x2 meter persegi. Jokowi menghitung total kebutuhan biaya investasi selama lima tahun untuk pembelian bibit, perawatan enam bulan sekali, penyulaman hingga tenaga kerja, hanya memerlukan dana Rp32.200.000. "Di banyak lokasi masyarakat malah menanam sengon dengan jumlah tanaman lebih banyak dalam satu hektar lahan," ujar dia.

Hitungannya memperkirakan setiap satu pohon sengon menghasilkan kayu sebanyak 0,8 meter kubik yang kini bisa dibeli pasar dengan harga Rp 450.000. Apabila ada 2.500 pohon, maka omzet lahan tanaman sengon seluas satu hektar, yang bisa dipanen setelah lima tahun, mencapai Rp900 juta.

Dikurangi biaya investasi Rp 32 juta, ketemu untung senilai Rp 867 juta. "Ini hitungan saya, kalau salah silahkan dikoreksi. Tapi, yang jelas bisa menambah pemasukan warga," kata dia.

Jokowi juga menunjukkan bukti gambar di sejumlah lokasi penanaman pohon sengon yang bisa tumpang sari dengan tanaman kacang-kacangan atau sayuran. "Apalagi, sekarang ada jenis pohon jati yang bisa panen dalam lima tahun," kata dia.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, yang berbicara di seminar itu bareng Jokowi, membenarkan kegiatan menciptakan hutan tanam layak menjadi program strategis pemerintah. Menurut dia perspektif hutan produksi harus berubah, yakni tidak lagi menebang hutan jadi. "Tapi menanam pohon dulu, baru tebang," kata dia.

Di akhir seminar, Zulkifli meneken deklarasi gerakan massal penanaman pohon jati yang digagas oleh Fakultas Kehutanan UGM. Gerakan ini bertujuan memperkenalkan hasil riset tim fakultas itu yang menemukan pohon jati varian baru.

Varian ini memiliki masa tanam singkat sehingga bisa dipanen dalam jangka waktu lima tahun saja. "Indonesia pasti kaya kalau bisa mengolah hutan dengan benar," kata Zulkifli seusai deklarasi itu.

Rabu, 25 Maret 2015

tips biar pepaya berbuah lebat dan pohonnya tak terlalu tinggi

seringnya, pohon pepaya akan mulai berbuah ketika tanaman meninggi, hal ini tentu saja menyulitkan kita untuk memetiknya. Mau dipanjat takut rubuh, mau pakai galah takutnya pepaya malah hancur saat jatuh. Bisakah tanaman pepaya dibuat pendek agar mudah dipetik? Bisa kok.
Begini Caranya...
1. Setelah bibit pepaya yang kita tanam berusia sekitar 1 bulan atau ketinggian 40-50 cm, potong pupusnya agar tumbuh beberapa tunas di batang bawah.
2. Tunggu sekitar 10 hari tunas baru akan bermuculan. Setelah itu batang pohon pepaya dipotong lagi sekitar 15 cm dari tanah atau dari tunas ke-3 / ke-5. Agar bekas potongan tidak membusuk sebaiknya dibungkus plastik.
3. Seminggu setelahnya mulai dilakukan seleksi tunas. Sisakan satu saja yang paling bagus.
4. Setelah itu lakukan perawatan terhadap pohon pepaya sebagaimana biasa. Insya Allah, dalam beberapa bulan ke depan bunga bakal buah pun mulai bermunculan.
TAMBAHAN :

Menyiapkan Bibit yang Baik
Sebelumnya tentu kita harus mempersiapkan bibit yang bagus agar tanaman mampu berbuah maksimal. Tanaman pepaya biasa diperbanyak dengan biji, maka sebaiknya pilih benih pepaya dengan syarat berikut:
1. Diambil dari buah yang masak penuh di pohon
2. Dari tanaman induk yang bebas dari hama dan penyakit
3. Produksinya tinggi dan kualitas buahnya baik
4. Ukuran biji seragam
5. Biji diambil dari buah bagian ujung.
Biji diambil dari buahnya dengan cara memotong buah dengan pisau. Pemotongan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai melukai biji. Kemudian biji dikeluarkan dari buahnya. Yang dipakai sebagai benih adalah biji-biji yang terdapat di ujung buah. Dalam 1 buah hanya diambil kira-kira 2/3 nya dan sisanya tidak dipakai. Biji-biji yang terdapat pada pangkal buah dekat tangkai buah biasanya daya kecambahnya lebih rendah dibanding yang di ujung buah. Hal ini karena pada bagian pangkal biasanya buah pepaya lebih kecil, sehingga pertumbuhan biji dalam buah juga kurang baik. Ini yang berpengaruh terhadap perkecambahan biji pepaya.
Biji-biji yang sudah dikeluarkan dari buahnya kemudian dicampur dengan abu dapur dan diangin-anginkan selama 3 hari. Setelah itu disimpan di tempat yang lembab sambil menunggu waktu penyemaian. Biji pepaya dapat ditanam langsung atau melalui pembibitan dahulu. Untuk mendapatkan bibit yang baik dan pertumbuhan tanaman yang baik, sebaiknya dilakukan pembibitan dahulu baru dipindah tanam di lapangan.
Sebagai tempat pembibitan digunakan kantong-kantong plastik (polybag). Kantong-kantong plastik diisi campuran tanah lapisan atas dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1. Pupuk kandang atau kompos yang digunakan harus sudah masak, yaitu dengan jalan dikomposkan lebih dahulu. Pupuk kandang yang masih baru atau belum masak tidak baik untuk campuran media tanam, dan akibatnya dapat mematikan tanaman yang ditanam.
Setelah kantong plastik diisi media, kemudian dibuat lobang-lobang kecil pada kantong plastik untuk saluran pembuangan air siraman yang tidak dapat dimanfaatkan bibit. Air yang berlebihan di dalam kantong plastik justru dapat menghambat pertumbuhan bibit pepaya. Kemudian biji pepaya ditanam pada kantong plastik, 1 kantong plastik ditanami 1 biji.
Selama di pembibitan bibit pepaya harus selalu mendapat air yang cukup. Oleh karena itu perlu dilakukan penyiraman paling tidak sehari sekali. Pada umur 1 bulan bibit pepaya diberi pupuk. Pupuk yang digunakan adalah urea dengan dosis 1 gram tiap bibit. Bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang teduh, karena bibit belum tahan terhadap sinar matahari yang terik. Pada umur 2 bulan bibit pepaya dapat dipindah tanam di lapangan.
Teknik Menanam
Bibit yang sudah siap tanam diambil dari kantong plastik dengan cara merobek kantong plastik. Usahakan tanah di dalam kantong plastik masih tetap menempel di akar bibit. Hal ini dimaksudkan supaya tidak terjadi stagnasi pertumbuhan tanaman, yaitu tanaman berhenti tumbuh beberapa waktu karena harus beradaptasi dengan tanah yang baru. Sebelun penanaman sebaiknya dilakukan seleksi bibit. Bibit yang pertumbuhannya kurang baik, bengkok, atau terserang hama penyakit sebaiknya tidak perlu ditanam.

cara penyemaian benih pepaya

Teknik Perkecambahan Benih Pepaya  E-mail
Sampai saat ini perbanyakan tanaman pepaya adalah secara generatif, yaitu dengan menyemaikan biji dari buah yang sudah masak. Perbanyakan secara vegetatif masih sulit dilaksanakan, kalaupun bisa yaitu dengan cara mencangkok batang,dan kultur jaringan tetapi tidak efisien untuk penyediaan bibit dalam jumlah besar. Satu-satunya cara yang mudah dilakukan adalah dengan menggunakan biji, karena dari satu buah bisa diperoleh biji dalam jumlah banyak. Biji tersebut dapat langsung di tanam di kebun atau dapat di semaikan terlebih dulu. Cara perkecambahan biji pepaya yang sudah mengalami penyimpanan dalam bentuk kering ada bermacam-macam. Mengingat sifat biji tanaman pepaya sangat peka terhadap pengaruh suhu dan kelembaban maka di sarankan dalam mengecambahkan benih dilakukan secara hati-hati. Perkecambahan benih pepaya ternyata juga dipengaruhi cahaya, suhu dan kelembaban. Benih pepaya memerlukan cahaya untuk berkecambah karena berhubungan dengan suhu.

Perkecambahan dan penyemaian biji pepaya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
A. Perkecambahan menggunakan kertas tisu atau kain yang lembab
  1. Biji pepaya direndam semalam menggunakan air hangat kuku.
  2. Setelah dibiarkan selama satu malam kemudian di ambil biji yang bernas (biji yang tenggelam dalam air), selanjutnya di cuci dan ditiriskan menggunakan saringan.
  3. Menyiapkan kertas tisu atau kain yang basah/lembab, selanjutnya biji di bungkus menggunakan tisu tersebut dan semprot menggunakan air agar terjaga kelembaban biji.
  4. Masukan biji yang sudah dibungkus tadi ke dalam petridis atau plastik klip dan tutup rapat.
  5. Letakkan di tempat yang terkena cahaya langsung, tetapi jangan terlalu terik sinarnya, suhu yang diperlukan untuk perkecambahan biji kurang lebih 30oC
  6. Selanjutnya dijaga kelembaban biji dengan cara disemprot menggunakan air. Setelah kurang lebih 7-12 hari biji pepaya akan mulai berkecambah.
  7. Selanjutnya biji disemai kedalam polybag yang sudah diisi media tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan ( 2 : 1 ).

Langkah-langkah pengecambahan benih dengan metode tissue

B. Perkecambahan menggunakan kantong plastik yang ditiup (modifikasi oksigen) 
  1. Biji pepaya direndam semalam menggunakan air hangat kuku.
  2. Setelah dibiarkan satu malam kemudian di ambil biji yang bernas (biji yang tenggelam dlm air), selanjutnya di cuci dan ditiriskan menggunakan saringan.
  3. Biji dimasukkan ke dalam kantong plastik berukuran 1 kg kemudian ditiup.
  4. Selanjutnya plastik diikat rapat menggunakan karet, jangan sampai udara yang didalam plasik keluar/ bocor.
  5. Biasanya setelah 7-12 hari biji sudah mulai berkecambah

Tahapan pengecambahan dengan kantong plastik


C. Perkecambahan di bak persemaian
Biji pepaya direndam semalam lalu disemaikan di bak persemaian selama 15 hari, setelah berkecambah kemudian ditanam di polibag dengan campuran media tanah + pupuk kandang + pasir (1:1:1). Apabila setelah 7-12 hari belum kecambah dapat diberi perlakuan dengan cara:
  1. Merendam kembali biji dengan air hangat 10-30 menit kemudiaan diletakkan kembali pada kertas tisu lembab. Ditunggu antara 3-5 hari biasanya akan berkecambah.
  2. Selain itu dapat dilakukan penyemprotan dengan larutan KNO3 2%

cara berkebun bawang merah dipekarangan rumah media polybag


 ilustrasi - budidaya bawang merah dalam polybag



1. Persiapan Media Tanam

Media tanam yang dipakai diantaranya : kombinasi tanah, arang sekam, pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sedang pupuk SP-36 yang diperlukan sejumlah 3gr/polybag ditambah dengan furadan (satu sendok kecil). Seluruhnya bahan itu digabung serta disiram dengan air lantas dilewatkan sepanjang 1-2 hari. Polybag yang dipakai memiliki ukuran 30 cm x 40 cm.

2. Penanaman serta Pemupukan

Bibit bawang merah ditanam di polybag sejumlah 3 umbi per polibag serta ditata jaraknya seputar 15 cm antar umbi. Umbi ditanam ke media tanam hingga hanya leher umbi. Pupuk susulan berbentuk pupuk NPK (16-16-16) sejumlah 1 gr/polybag diberikan tiap-tiap minggu hingga usia 6 minggu lewat cara dicor atau mungkin disiramkan di seputar tanaman atau mungkin diberikan 2 kali pada usia 15 hts serta 30 hts (hari sesudah tanam) lewat cara dibenamkan ke tanah. Tempatkan polybag ditempat yang terserang cahaya matahari.

3. Pemeliharaan

Penyiraman pada musim kemarau dikerjakan satu sampai 2 x satu hari saat pagi dan sore bergantung situasi di lapang. Tanaman bawang merah tak tahan kekeringan namun tak tahan pada genangan air. Jika umbi telah tampak (seputar usia 2 bln) janganlah terlampau banyak disiram supaya umbi cepat tua/diisi. Pengendalian hama serta penyakit dengan memakai pestisida nabati.

4. Pemanenan

Tanda-tanda tanaman bawang yang siap dipanen andalah 80 % daun rebah menguning serta leher batang kosong/gembos, umbi tersembul di permukaan tanah serta berwarna merah. Bawang merah bisa dipanen sesudah usia tiga bln (untuk konsumsi) serta untuk jadi benih bisa dipanen sesudah 100 hari. Pemanenan baiknya dikerjakan pada situasi tanah kering serta cuaca cerah untuk menghindar serangan penyakit busuk umbi ketika penyimpanan. Bawang merah yang sudah dipanen diikat pada batangnya serta dijemur hingga cukup kering dibawah cahaya matahari.
Itulah Cara Praktis dan Mudah Budidaya Bawang Merah dalam Polybag, semoga artikel kami di atas dapat menginspirasi Anda. Selamat Bertanam..
Baca juga: Cara Mudah Budidaya Bawang Merah di Lahan Kering

cara berkebun kacang tanah 2015

1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a)
Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b)
Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c)
Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d)
Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e)
Kadar air benih berkisar 9-12 %.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih kacang tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a)
Benih dilakukan secara generatif (biji).
b)
Benih sebaiknya tersimpan dalam kaleng kering dan tertutup rapat.
c)
Benih yang baik tersimpan dalam keadaan kering yang konstan.
d)
Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
e)
Perkiraan kebutuhan benih dapat mengikuti rumus sebagai berikut:
B = a x b x c kg
100 x p x q
B = bobot benih (kg)
a = Jumlah benih/lubang;
b = Bibit per-1000 biji (g)
c = Lokasi yang akan ditanam (hektar)
p = Jarak antar barisan (m)
q = Jarak dalam barisan (m)
6.2. Pengolahan Media Tanam
1)
Persiapan
Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan persyaratan tanaman kacang tanah.
2)
Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
3)
Pembentukan Bedengan
Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang tidak begitu miring bisa antara 30–40 meter. Sedangkan untuk tanah datar, luas bedengan adalah 10 – 20 meter atau 2 x 10 meter. Ketebalan bedengan antara 20–30 cm.
4)
Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
5)
Pemberian pupuk hayati MiG-6PLUS saat pratanam (3hari sebelum tanam).
Berikan pupuk hayati MiG-6PLUS pada permukaan lahan dengan cara di semprot/disiramkan secara merata, dosis yang dibutuhkan adalah 2 liter per hektar. Pada lahan kering, aplikasi MiG-6PLUS sebaiknya pada sore hari.
6)
Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea=60–90 kg ditambah TSP=60–90 kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.
6.3. Teknik Penanaman
1)
Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.
2)
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.
3)
Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II). Sedangkan untuk lahan bukaan terlebih dahulu dilakukan inokulasi rhizobium (benih dicampur dengan inokulan dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih langsung ditanam paling lambat 6 jam.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1)
Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
2)
Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari.
3)
Pembubunan
Pembubunan dilakukan dengan cara mengumpulkan tanah di daerah barisan sehingga membentuk gundukan yang membentuk memanjang sepanjang barisan tanaman.
4)
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan kiri lubang tunggal.
5)
Pemberian pupuk MiG-6PLUS pada saat pemeliharaan pada usia 3 minggu dan 6 minggu setelah tanam, apabila menggunakan benih berumur menengah atau panjang (90-120hari), diperlukan tambahan pupuk MiG-6PLUS pada usia 9 minggu. Pemberian masing-masing 2 liter per hektar.
Pemberian larutan MiG-6PLUS di tanah disekitar perakaran.
6)
Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat menggganggu penyerbukan.
7)
Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.
8)
Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, asalkan tidak memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
a)
Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: menanam serempak, penyiangan intensif, tanaman terserang dicabut dan uret dimusnahkan.
b)
Ulat berwarna
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S atau Sevin 5 D. c) Ulat grapyak Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.
c)
Ulat jengkal
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.
d)
Sikada
Gejala: menghisap cairan daun. Pengendalian: (1) penanaman serempak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.
e)
Kumbang daun
Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.
7.2. Penyakit
a)
Penyakit layu
Pengendalian: penyemprotan Streptonycin atau Agrimycin, 1 ha membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.
b)
Penyakit sapu setan
Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan).
c)
Penyakit bercak daun
Pengendalian: penyemprotan dengan bubur Bardeaux 1 % atau Dithane M 45, atau Deconil pada tanaman selesai berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.
d)
Penyakit mozaik
Pengendalian: penyemprotan dengan fungisida secara rutin 5-10 hari sekali sejak tanaman itu baru tumbuh.
e)
Penyakit gapong
Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya, kemudian baru diberi DD (Dichloropane Dichloropene 40-800 liter/ha per aplikasi.
f)
Penyakit Sclertium
Pengendalian: membakar tanaman yang terserang cendawan.
g)
Penyakit karat
Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut dan dibakar serta semua vektor penularan harus dibasmi.
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a)
Batang mulai mengeras.
b)
Daun menguning dan sebabian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c)
Warna polong coklat kehitam-hitaman.
8.2. Cara Panen
Pencabutan tanaman, lalu memetik polong (buahnya) terus bersihkan dan dijemur matahari, memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan penyimpanan, untuk konsumsi bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuat berbagai jenis produk makanan.
8.3. Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.
9.2. Penyortiran dan Penggolongan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.
9.3. Penyimpanan
a)
Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
b)
Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
c)
Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.
9.4. Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah. Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.
10. STANDAR PRODUKSI
10.1.Ruang Lingkup
Standar produksi kacang tanam meliputi: klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, pengemasan dan rekomondasi.
10.2.Diskripsi
Standar mutu kacang tanah di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-3921-1995.
10.3.Klasifikasi dan Syarat Mutu
Kacang tanah digolongkan dalam 3 jenis mutu: mutu I, mutu II dan mutu III
a) Syarat umum
1. Bebas hama penyakit.
2. Bebas bau busuk, asam, apek dan bau asing lainnya.
3. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida.
4. Memiliki suhu normal.
b) Syarat khusus mutu kacang tanah biji (wose)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=6; mutu II=7; mutu III=8.
2. Butir rusak maksimum (%): mutu I=0; mutu II=1; mutu III=2.
3. Butir belah maksimum (%): mutu I=1; mutu II=5; mutu III=10.
4. Butir warna lain maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=3.
5. Butir keriput maksimum (%): mutu I=0; mutu II=2; mutu III=4.
6. Kotoran maksimum (%): mutu I=0; mutu II=0,5; mutu III=3.
7. Diameter : mutu I minimum 8 mm; mutu II minimum 7 mm; mutu III maksimum 6mm.
c) Syarat khusus mutu kacang tanah polong (gelondong)
1. Kadar air maksimum (%): mutu I=8; mutu=9; mutu=9.
2. Kotoran maksimum (%): mutu I=1; mutu II=2; mutu III=3.
3. Polong keriput maksimum (%): mutu I=2; mutu II=3; mutu III=4.
4. Polong rusak maksimum (%): mutu I=0,5; mutu II=1; mutu III=2.
5. Polong biji satu maksimum (%): mutu I=3; mutu II=4; mutu III=5.
6. Rendemen minimum (%): mutu I=65; mutu II=62,5; mutu III=60.
Untuk mendapatkan hasil kacang tanah yang sesuai dengan syarat, maka harus dilakukan beberapa pengujian, yaitu:
a)
Penentuan adanya hama dan penyakit, bau dilakukan dengan cara organoleptik kecuali adanya bahan kimia dengan menggunakan indera penglihatan dan penciuman serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperoleh.
b)
Penentuan adanya butir rusak, butir warna lain, kotoran dan butir belah dilakukan dengan cara manual dengan pinset. Presentase butir warna lain, butir rusak, butir belah, butir keriput, dan kotoran ditetapkan berdasarkan berat masing-masing komponen dibandingkan dengan berat 100 %.
c)
Penentuan diameter dengan menggunakan alat pengukur dial caliper.
d)
Penentuan kadar air biji harus ditentukan dengan alat mouture tester electronic yang telah dikalibrasi atau dengan distilasi dengan toulen (AOAC 9254). Untuk mengukur kadar air, kacang tanah polong harus dikupas dahulu kulitnya, selanjutnya biji kacang tanahnya diukur kadar airnya.
e)
Penentuan suhu dengan alat termometer.
f)
Penentuan kadar aflatoksin.
10.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung, dengan maksimum 30 karung dari tiap partai barang. Kemudian dari tiap-tiap karung diambil contoh maksimum 500 gram. Contoh-contoh tersebut diaduk/dicampur sehingga merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal, cara ini dilakukan beberapa kali sampai mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini disegel dan diberi label untuk dianalisa, berat contoh analisa untuk kacang wose 100 gram dan kacang tanah gelondong 200 gram. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu, dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum dan mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.
10.5.Pengemasan
Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai kuat dan bersih dan mulutnyadijahit, berat netton setiap karung maksimum 75 kg, dan tahan mengalami handing baik pada pemuatan maupun pembongkaran. Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang aman yang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain:
a) Produksi Indonesia.
b) Daerah asal produksi.
c) Nama dan mutu barang.
d) Nama perusahaan/pengekspor.
e) Berat bruto.
f) Berat netto.
g) Nomor karung.
h) Tujuan.

cara berkebun kacang panjang yang baik

Cara Menanam Kacang Panjang



Gambar : bundamahes.files.wordpres.com

Sayuran berbentuk panjang ini biasa kita jumpai pada panganan khas Indonesia berupa Urab, Gado-gado, Oseng kacang panjang hingga Lalapan. Selain enak untuk di makan, makanan ini juga dipercaya dapat menyembuhkan kencing manis, rematik, arthritis, dan gangguan saluran kemih.

Kacang panjang atau vigna sinensis, mudah ditemukan di ladang, di kebun, pekarangan rumah, di sawah atau sebagai selingan tanaman palawija lainnya. Perawatannya yang gampang, menjadikan tumbuhan yang satu ini mudah ditanam. Pada kacang panjang yang masih muda bila dimakan terasa renyah dan enak dilalap mentah. rrrrr jadi ngiler

Secara umum kacang panjang dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
  1. Kacang lanjaran yang bersifat membelit
  2. Kacang panjang bukan lanjaran dan tidak membelit.

Yang dimaksud lanjaran adalah tiang yang dibuat dari bambu atau kayu untuk tempat tanaman membelit.

Cara menanam Kacang panjang
# Pemilihan Benih
Kacang panjang dikembangkan dengan biji. Benih yang kita gunakan ada baiknya yang sudah matang dari pohon, setelah itu kita jemur dibawah sinar matahari hingga kering, dikupas dan dijemur lagi. biji kacang panjang yang seperti ini bisa langsung kita tanam tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu.

jika hasil dari cara diatas dirasa kurang memuaskan, kita bisa membeli benih kacang panjang "pilihan" yang banyak dijual dipasar/penjual tanaman.

Ciri-ciri benih kacang panjang yang baik :
  1. Biji memiliki daya tumbuh yang tinggi (lebih besar dari 80 persen)
  2. Murni, tidak tercampur dengan biji-biji lain yang tidak jelas dari varietas lain.Sehat, bernas dan cukup tua.
  3. berproduksi tinggi serta bebas (atau minimal tahan) dari hama penyakit.

# Pengolahan Tanah
  • Tanah diolah dengan cangkul, bajak, atau mesin sedalam +/- 30 cm.
  • Biarkan tanah terbuka selama kurang lebih 4 harii untuk memberi kesempatan tanah bernapas.
  • Buatlah dengan ukuran panjang 8-10 meter, lebar 1-3 meter, dan tingi 20-30 cm. Atau sesuaikan dengan kondisi lahan.
  • Bedengan sebaiknya dibuat membujur ke arah utara dan selatan.

Yang dimaksud bedengan itu seperti ini :



Gambar : alfalfa-indonesia.com


# Penanaman
  • Penanaman kacang panjang bisa dilakukan pada akhir musim hujan, tujuannya
  • Agar tanaman mudah mendapatkan air
  • Tanaman tidak busuk karena terkena curah hujan yang banyak

Bibit juga bisa ditanam pada musim kemarau dengan syarat air untuk pengairan bisa didapatkan dengan mudah. Setelah tanahsiap untuk ditanami, maka dibuatlah lubang tanam menggunakan tugal.

Pembuatan lubang ini harus ditentukan sebelumnya berdasarkan jarak tanam yang sesuai keinginan petani serta pola tanam. pedoman pengaturan jarak tanam kacang lanjaran ialah 30 x 60 cm. Setiap lubang dimasukan 2-3 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah tipis-tipis (jangan terlalu ditekan supaya benih bisa bertumbuh ke atas tanah).



Gambar : agriculturproduct.blogspot.com

Sambil kita menunggu benihnya tumbuh dapat disiapkan lanjaran atau tongkat yang terbuat dari bambu atau kayu. Panjang lanjaran ini kira-kira 2 meter. Kacang panjang merupakan tanaman yang merambat dan membelit, sehingga mutlak diperlukan lanjaran (turus/tiang). Model turus ini bermacam-macam, ada yang berbentuk segitiga, berbentuk pagar, piramid segitiga, piramid segi epat dan sebagainya. Bisa juga diberi tali-temali antara lanjaran satu dnegan yang lainnya.

Biasanya bibit kacang panjang akan tumbuh setelah 4-5 hari, jika ada lubang yang bibitnya gak tumbuh sebaiknya segera diambil dan diganti dengan bibit yang baru.

Pada saat tanaman mencapai ketinggian 25 cm, tanaman biasanya akan membelit lanjaran. Jika tamanan merambat ketanah bisa kita bantu dengan mengikatkan tali rafia agar pertumbuhannya merambat keatas tiang, atau sesuai dengan yang kita inginkan

Contoh-contoh lLanjaran/Tiang/Tirus tanaman merambat



Gambar : cybex.deptan.go.id

Pada lahan yang (sering) ditumbuhi rumput, sebaiknya dilakukan penyiangan/pemotongan/pencabutan. Rumput dan tanaman di sekeliling tanaman kacang panjang bisa mengganggu pertumbuhan, karena merebut gizi-gizi tanaman yang ada ditanah. Pda saat yang sama lakukan pemantauan terhadap munculnya hama dan penyakit.

Pengamatan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara menghitung populasi hama pada tanaman yaitu mengambil contoh pada petak-petak kecil di beberapa tempat secara acak, kemudian lakukan pengamatan terhadap tanaman yang ada dalam petak tersebut. Hal ini bisa menjadi petunjuk kapan tanaman perlu disemprot dengan pestisida.

# Pemupukan
Pamupukan ini juga salah satu hal penting, terlebih jika lahan yang digunakan untuk bercocok tanam merupakan tanah tandus atau tidak subur. Tanah tandus atau tidak subur perlu diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 10 ton perhektar, pemukuan diberikan sewaktu pengolahan tanah.

Selain pupuk kandang, bisa juga ditambahkan pupuk buatan, yakni KC1 125 kg per hektar, TSP 200 kg per hektar, dan Urea 50 Kg per hektar. Sebagai pupuk dasar, TSP dan KCI diberikan semua, sedangkan Urea hanya 2/3 bagian. Sisanya 1/3 digunakan sebagai pupuk tambahan saat tanamana berumur 3 minggu.

Pupuk diberikan dengan cara penugalan di kiri dan kanan tanaman pada jarak 10-15 cm untuk pupuk dasar, dan 20-30 cm untuk pupuk tambahan. pemupukan sebaiknya dilakukan saat tanaman tumbuh pesat.

Referensi : Petunjuk praktis menanam kacang panjang dan buncis oleh Neni Suheni

cara menanam melon dipekarangan rumah media polybag

Budidaya Melon Di Pekarangan Rumah Dalam Polybag



CARA MUDAH BUDIDAYA MELON DALAM POLYBAG

oleh Trubus Airlangga S.Tp

Untuk mendukung pengembangan budidaya melon
secara intensif dalam skala agribisnis, diperlukan
ketersediaan paket teknologi budidaya dan pasca
panen yang memadai juga berbentuk informasi
kelayakan aspek teknis, ekonomis, maupun sosial
budaya dari komoditas ini.Budidaya melon dapat
diarahkan pada upaya menunjang peningkatan
pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat,
pengurangan impor dan peningkatan ekspor,
perluasan kesempatan kerja dan wirausahtani,
peningkatan kualitas lingkungan.
Siapa yang tidak mengenal Melon ( Cucumis melo,
L) adalah tanaman semusim yang tumbuh menjalar
mirip tanaman ketimun. Tanaman melon dapat
dirambatkan pada turus bambu atau dijalarkan
seperti semangka. Dari ketiak daun tumbuh tunas –
tunas baru dan apabila dibiarkan membentuk
banyak cabang
I. ALAT DAN BAHAN
Alat Perlengkapan :
• Polybag ukuran. 37 cm x 40 cm
• Lahan untuk pertanaman melon
• Lanjaran dari bambu, Reng Kayu ukuran 2 x 4 cm
• Paku ukuran 2 – inch
• Tali Rapia. Slang plastik ½ inch 10 m
• Gunting dan pisau pemotong
Saprodi
Benih melon, Pupuk Kandang, Pupuk NPK, Urea,
Kapur, Insektisida, Fungsisida, Herbisida
2. Budidaya dengan system polybag ( kantong
plastik) menyesuaikan dengan kondisi lahan dan
iklim saat itu, dengan pelaksanaan
a.Pengolahan Tanah
Media tanah untuk mengisi polybag terdiri dari
tanah, pasir, abu sekam, pupuk kandnag dengan
perbandingan 1 : 1 : 1



b.Pesemaian
Bersamaan dengan mengisi polybag dilakukan penyemaian benih melon pada media pesemaian
c.Penanaman
Setelah pesemaian berumur sekitar 14 hari dilakukan penanaman pada polyabg, satu batang setiap polybag, dengan jarak penempatan ploybag 50cm x 75 cm.
d.Pemeliharaan
• Pemasangan lanjaran dilakukan saat tanaman mulai merambat atau sekitar umur 5 – 8 hari setelah tanam, sambil diatur arah rambatannya
• Pemangkasan, pemangkasn sangat penting dilakukan karena akan mempengaruhi prtumbuhan dn produktivitas tanaman, menginat pertumbuhannya sangat cepat maka pemangkasan harud silakukan setiap hari agar pertumbuhan cabang belum terlalu panjang. Cabang yang muncul dari ketiak daun pertama sampai daun kedelapan dipotong, dan dari daun kesmbilan sampai daun ketigabelas cabang yang tumbuh dipelihara untuk pembuahan setelah daun ketigabelas tidak perlu lagi ada cabang yang dipelihara hingga daun ketujuh belas batang dipotong.
• Pemupukan, pupuk dasar menggunakan pupuk Mutiara 15 gram/polybag diberikan padasaat mengisi polybag, pupuk susulan masing-masing 10 gr/ polybag setiap setengah bulan sekali.
• Seleksi buah, buah yang dipelihara maksimal dua biji setiap pohon diambil dari cabang ke 9 sampai cabang ke 13 untuk mendapatkan buah yang optimal
• Penyiangan, dilakukan setiap setengah bulan sekali atau melihat kondisi lahan
• Pengendalian OPT, hama yang menyerang diantaranya adalahkunang-kunang , ulat pucuk sedang penyakit yang menyerang adalah penyakit antraknosa dan karat daun. Pengendalian lebih banyak secara fisk mekanis dan untuk penyakit menggunakan fungsida Bion – M atau merk lain
e. Panen, melon mulai berbuah sejak umur 20 hari setelah tanam, buah yang sidah diseleksi dipelihara sampai umur sekitar 60 sudah siap panan, dengan ciri – ciri :
• Untuk varieta Slyroket ciri buah setiap panen adalah net yang terbentuk pada kulit buah terlihat sudah rapat
• Warna kulit buah mulai putih kekuningan
• Warna kulit buah putih mulai kekuningan
• Pada tangkai buah terbantuk cincin /lingkaran retak retak
• Tercium aroma yang khas aroma melon.
Analisa Usahatani ( Jumlah tanaman = populasi 500 pohon)
A.Input
1.Saprodi Rp. 1.555.000
2.Alat dan Perlengkapan Rp. 645.000
3.Tenaga Kerja Rp. 580.000
Jumlah Rp. 2.775.000
B.Output
1.Produksi 400 biji @ 3 kg = 1.200 kg
2.Harga jual 1200 kg @ Rp. 5.000 Rp. 6.000.000
3.Pendapatan
Rp. 6.000.000 – Rp. 2.775.000 = Rp. 3.225.000
Sedang dari segi manfaat bagi tubuh kita anda
dapat membaca berikut ini :
manfaat buah melon bagi kesehatan tubuh kita adalah:
1. Sebagai antikanker.
2. Membantu sistem pembuangan dengan mencegah sembelit.
3. Menurunkan resiko serangan penyakit jantung dan stroke.
4. Mencegah penggumpalan darah.
5. Menurunkan resiko penyakit ginjal.